Jumat, 20 Desember 2013

SOSIOLOGI KESEHATAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuanyang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, atau golongan dengan golongan. Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat. Sehingga pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat  yang mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain Sosiologi industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Di masa lalu dalam sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis, yang merupakan pendahulu sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Menurut Mechanic tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif manakala yang dipertimbangkan baik faktor biologis maupun faktor sosial dan psikologis. Mulai dikajinya peran faktor sosial-budaya dalam keberhasilan pelaksanaan tugas medis menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis. Straus membedakan antara sosiologi mengenai bidang medis dan sosiologi dalam bidang medis. Menurutnya sosiologi mengenai bidang medis terdiri atas kajian sosiologis terhadap faktor di bidang medis yang dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang menempati posisi mandiri di luar bidang medis dan bertujuan mengembangkan sosiologi serta untuk menguji prinsip dan teori sosiologi. Menurut Kendall dan Reader, sosiologi mengenai bidang medis mengulas masalah yang menjadi perhatian sosiologi profesi dan sosiologi organisasi. Menurut Straus sosiologi dalam bidang medis merupakan penelitian dan pengajaran bersama yang sering melibatkan pengintegrasian konsep, teknik dan personalia dari berbagai disiplin, dalam mana sosiologi digunakan sebagai pelengkap bidang medis. Dalam perkembangan selanjutnya perhatian sosiologi medis meluas ke berbagai masalah kesehatan di luar bidang medis. Dengan demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.
Perkembangan  ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial seseorang.






A.     Rumusan Masalah
Masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Pengertian Sosiologi.
2.  Pengertian Sosiologi Kesehatan.
3.  Ruang Lingkup Sosiologi.
4.  Tujuan Penerapan  Sosiologi Kesehatan.
5.  Sosial  Budaya  dan Kesehatan.
6.  Peran Petugas Kesehatan  menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7.  Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8.  Faktor yang mempengaruhi  Dukungan Sosial
9.  Pengkajian Dukungan Sosial.


B.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:  Untuk Mengetahui hal-hal yang berhubungan Sosiologi Kesehatan.
1.      Sosiologi.
2.     Sosiologi Kesehatan.
3.    Ruang Lingkup Sosiologi.
4.    Tujuan Penerapan  Sosiologi Kesehatan.
5.    Sosial  Budaya  dan Kesehatan.
6.    Peran Petugas Kesehatan  menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7.    Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8.    Faktor yang mempengaruhi  Dukungan Sosial
9.    Pengkajian Dukungan Sosial.












BAB II

A.     Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

1.      (Roucek & Warren, 1962)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompoknya .
Maksud dari pernyataan (Roucek & Warren, 1962) adalah  Kelompok sebagai tempat interaksi tindakan-tindakan individu di mana tindakan tersebut dapat mempengaruhi kelompoknya

2.      (Selo Sumardjan & Soeleman Soemardi, 1990)
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur – unsur sosial yang pokok. Proses sosial adalah pengarah timbal balik antara berbagai segi kehidupan.
Inti dari definisi diatas mempunyai kesamaan yaitu sosiologi adalah hubungan / interaksi antar manusia dalam masyarakat.

3.      Mayor Polak

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia satu dengan manusia lain, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok informal atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.

Dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari / dikaji interaksi manusia dengan manusia lain dalam kelompok (keluarga, kelas sosial masyarakat) dan produk – produk yang timbul dari interaksi tersebut seperti nilai, norma serta kebiasaan – kebiasaan yang dianut oleh kelompok / masyarakat tersebut.


B.     Ruang Lingkup Sosiologi
1.      Sosiologi keluarga
Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi, pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat secara umum.

Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu dalam keluarga, hubungan keluarga dengan keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut.”
Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan seseorang terbentuk.
Sebagai lembaga sosial terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang kompleks, karena dimulai dari keluarga seorang anak mengalami proses  sosialisasi. Keluarga merupakan unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

2.      Sosiologi  pendidikan
sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi pendidikan meliputi :
-  interaksi guru-siswa;
-  dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra sekolah;
-  struktur dan fungsi sistem pendidikan dan;
-   sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan.
 Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang konsep proses sosial.
Proses sosial dimulai dari interaksi sosial yang didasari oleh faktor-faktor berikut:
o    Imitasi atau peniruan
o    Sugesti, yang akan terjadi apabila jika seorang anak menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa atau berwenang atau mayoritas.
o    Identifikasi, yang berusaha menyamakan dirinya denga orang lain secara sadar ataupun di bawah sadar.
o     Simpati, yang akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik kepada orang lain.
Untuk mempermudah sosialisasi dalam pendidikan, maka seorang guru harus menciptakan situasi, terutama pada dirinya, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada diri peserta didik. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Untuk menciptakan dinamika yang stabil di sekolah, sebaiknya sekolah sebagai micro order atau keteraturan kecil (Broom,1988) atau sekolah kecil sebagai masyarakat kecil.
Dalam sosiologi, perilaku manusia bertalian dengan nilai-nilai, dan sekolah-sekolah harus memperhatikan pengembangan nilai-nilai ini pada peserta didik di sekolah. Wuradji (1988) mengemukakan sekolah sebagai kontrol sosial dan sebagai perubahan sosial. Tugas-tugas pembinaan mental tersebut harus sejalan dengan salah satu pasal dalam UU pendidikan RI yang mengatakan bahwa sekolah/pemerintah, orang tua, siswa dan masyarakat secara bersama-sama bertanggung jawab atas lancarnya pelaksanaan pendidikan.


3.         Sosiologi  kesehatan
Sebagai suatu bidang yang spesifik sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara lain; deskripsi dan penjelasan atau teori-teori yang berhubungan dengan distribusi penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat; perilaku atau tindakan yang diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau meningkatkan serta menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh; perilaku dan kepercayaan/ keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan organisasi serta penyedia perawatan kesehatan; organisasi dan profesi atau pekerjaan di bidang kesehatan, system rujukan dari pelayanan perawatan kesehatan, pengobatan sebagai suatu institusi sosial dan hubungannya dengan institusi sosial yang lainnya; nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya dengan kesehatan, keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan dengan penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan dengan penyakit. 
Memperhatikan kedua definisi tersebut jelas terlihat bahwa focus bidang sosiologi kesehatan tidak hanya terpusat pada aspek kesehatan semata melainkan menyangkut persoalan-persoalan yang jauh lebih luas.

4.      Sosiologi ekonomi

Sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa langka, dengan menggunakan pendekatan sosiologi.
Sejarah Pemikiran Ekonomi
a.       Adam Smith (1723-1790) Bukunya : Wealth of Nations
-   Uang merupakan alat pertukaran yang memudahkan alokasi barang dan jasa
-   Tingkat produktivitas ditentukan oleh pembagian kerja, senakin tinggi spesialisasi
     tenaga kerja makin produktif. Tingkat spesialisasi tergantung pada besarnya pasar  
     dan modal.
-   Kekayaan suatu bangsa ditemukan pada basis produksinya

b.      Karl Marx (1818-1884) buku reff The Power of Money in Bourgeois Society.
• Manusia terasing dari obyek yang dia hasilkan
• Sejarah digerakkan oleh perjuangan kelas
• Ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat
• Kapitalis memiliki akses pada kekuasaan politik
• Buruh hanya memiliki tenaga kerja untuk dijual
• Hubungan kapitalis dan buruh cenderung eksploitatif
• Analisis tentang hubungan ekonomi dan politik

c.        John Maynard Keynes (1883-1946)
• Peranan Pemerintah stabilisator ekonomi
• Konsumsi + Tabungan = Konsumsi + Investasi


5.      Sosiologi  politik
Sosiologi politik  adalah salah satu cabang dari sosiologi yang mempelajari dimensi sosial dari politik. Karena terdiri dari dua kata-“sosiologi” dan “politik”- yang masing-masing mengacu pada bidang kajian tertentu.
Sosiologi politik mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat.
Sosiologi  politik menaruh perhatian pada kekuasaan dan karakteristik-karakteristik pemerintah, serta aktivitas-aktivitas politik dalam lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Namun para sosiolog biasanya lebih tertarik pada bagaimana institusi-institusi seperti keluarga dan sistem keluarga mempengaruhi sikap politik dan jalannya pemungutan suara.

Titik Pandang Sosialogi Politik
Titik pandang yang dimaksudkan di sini adalah sudut pandang atau pendekatan, metode yang dipakai oleh para ahli sosiologi politik untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi objek perhatian mereka. Umumnya para ahli sosiologi politik mempelajari masalah-masalah seperti berikut
-     Kondisi – kondisi apakah yang menimbulkan tertib politik atau kekacauan politik  
      dalam masyarakat?
-      Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga   
      negara?
-     Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan yang lainnya tidak ?
-     Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada yang totaliter? Mengapa pula ada pemerintahan yang merupakan kombinasi antara keduanya.
-      Faktor –faktor apakah yang menyebabkan variasi pada sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, dan angka rata-rata pemilihan suara?
Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, dipergunakan berbagai cara pendekatan historis, pendekatan komparatif, institusional, dan pendekatan histories, pendekatan komparatif, instituusional, dan pendekatan behavioral

6.      Sosiologi agama
Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat; praktik, latar sejarah, perkembangan dan tema universal suatu agama di dalam masyarakat.
Menurut Dr. H. Goddijn/ Dr. W. Goddijn, sosiologi agama ialah bagian dari sosiologi umum (versi barat) yang mempelajari suatu ilmu budaya empiris, profan, dan positif yang menuju kepada pengetahuan umum, yang jernih dan pasti dari struktur, fungsi-fungsi dan perubahan kelompok keagamaan dan gejala-gejala kekelompokan keagamaaan.
Secara singkat, sosiologi agama ialah suatu cabang sosiologi umum yng mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna mencapai keterangan-keterangan ilmiah dan pasti demi kepentingan masyarakat agama itu sendiri dan masyarakat luas pada umumnya.
Segi-segi penting yang hendak ditonjolkan dalam definisi itu antara lain :
1) Sosiologi agama adalah cabang dari sosiologi umum
2) Bahwa sosiologi agama adalah sungguh ilmu sebagaimana sosiologi umum adalah benar-benar suatu ilmu.




7.      Sosiologi  kriminal
Sosiologi Kriminal ialah ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat. Pokok persoalan yang dijawab oleh bidang ilmu ini adalah sampai di mana letak sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat.
faktor penyebab terjadinya kejahatan atau perilaku menyimpang adalah adanya perbedaan dalam bentuk fisik serta mental manusia, sehingga karena perbedaan itulah menyebabkan seseorang melakukan kejahatan. Sosiologi kriminal sama sekali menolak anggapan, bahwa faktor penyebab kejahatan adalah karena adanya perbedaan dalam bentuk fisik maupun mental manusia. Sosiologi kriminal memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menganalisa faktor-faktor penyebab kejahatan. Di dalam pengelompokan sosiologi kriminal dapat dibagi lagi ke dalam kelompok-kelompok kecil antara lain, teori-teori Strain, teori-teori penyimpangan budaya serta teori-teori kontrol sosial.


8.      Sosiologi  pedesaan dan perkotaan
Sosiologi Pedesaan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari kehidupan di lingkungan pedesaan.
Sosiologi Perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah metropolitan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

C.     Pengertian Sosiologi kesehatan
-      Sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan kesehatan sebagai suatu sistem yang telah terlembaga dalam masyarakat, kesehatan (health) dan  kondisi rasa sakit (illness) hubungannya dengan faktor-faktor sosial (Ruderman : 1981).

-      Menurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi kesehatan : merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia. 

-      Penerapan teori-teori sosiologi terhadap masalah-masalah kesehatan (Soeryono soekanto, 1990)


Dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi Kesehatan adalah  Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada masalah kesehatan yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan masyarakat

D.     Tujuan Penerapan Sosiologi kesehatan
Tujuan penerapan sosiologi dalam bidang kesehatan adalah :
1.      Menambah kemampuan Petugas Kesehatan untuk mengatasi persoalan-persoalan kesehatan yang dialami  di Kelompok masyarakat.
2.      Menambah kemampuan dan keyakinan tenaga Medis dalam menangani kebutuhan sosial dan emosional pasien,sebaik kemampuan yang mereka miliki dalam menangani gangguan penyakit yang diderita pasien.
3.      Mempelajari cara orang mencari pertolongan medis.
4.      Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit.
5.      Bermanfaat bagi praktek medis bahwa sakit  dan cacat fisik selain sebagai kenyataan sosial sekaligus juga sebagai kenyataan medis.
6.       Sosiologi kesehatan  juga memberikan analisis tentang hubungan dokter-pasien.


E.     Sosial Budaya dan Kesehatan
-      Sosial berasal dari kata ”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.

-      Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia atau dengan kata lain   Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

-      Definisi Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai-nilai sosial budaya memiliki arti penting bagi manusia dan masyarakat penganutnya. Didalamnya tercakup segala sesuatu yang mengatur hidup mereka termasuk tatacara mencari pengobatan bila sakit. Kekurangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan disertai pengalaman hidup sehari-hari yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya membuat mereka mencari pemecahan timbulnya penyakit, penyebaran dan cara pengobatan menuju ke arah percaya akan adanya pengaruh roh halus dan tahyul.
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu tingkah laku yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan yang merupakan bagian dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang bersangkutan. Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit (Kalangi, 1994). Oleh karena itu dalam memahami suatu masalah perilaku kesehatan harus dilihat dalam hubungannya dengan kebudayaan, organisasi sosial, dan kepribadian individu-individunya.
Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi dan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan penyakit, penanggulangan serta penyembuhannya , contoh :
-      Pusar bayi yang puput di simpan dan jika bayi sudah besar,pusat tersebut bisa jadi obat untuk bayi,caranya tali pusat di rendam dan di minum kan kepada si bayi. Mitos seperti ini malah merugikan karna jika sampai terminum oleh bayi maka akan membiarkan mikroorganisme yang ada di plasenta akan masuk ke tubuh bayi.
-      Wanita- wanita Hausa yang tinggal di sekitar Zaria Nigeria utara, secara tradisi memakan garam kurang selama priode nifas, untuk meningkatkan produksi air susunya. Merka juga menganggap bahwa hawa dingin adalah penyebab penyakit. Oleh sebab itu mereka memanasi tubuhnya paling kurang selama 40 hari setelah melahirkan. Diet garam yang berlebihan dan hawa panas, merupakan penyebab timbulnya kegagalan jantung. Faktor budaya disini adalah kebiasaan makan garam yang berlebihan dan memanasi tubuh adalah faktor pencetus terjadinya kegagalan jantung.
-      kepercayaan masyarakat tradisional Banjar adalah bila digigit ular, yang dalam bahasa Banjarnya di sebut dengan dipatuk ular atau dipatuk tadung.
Berdasarkan kepercayaan, orang yang terkena gigitan ular tidak boleh memasuki rumah sebelum dilakukan pengobatan. Karena apabila si sakit melewati talang rumah, bisa ular yang telah berada dalam tubuhnya akan membawa pada kematian.





F.      Peran Petugas Kesehatan Menghadapi Sosial Budaya yang ada di masyarakat.
-      Memberikan KIE (Komunikasi Informasi Dan Edukasi) perlu memperhatkn aspek sosial budaya masyarakat
-      Ras, suku, tata nilai, pekerjaan dan ststus sosial prlu dipertimbangkan
-       Memberikan pelayanan terkait  dengan bio, psiko, sosio, kultural & spiritual

G.    Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial


1.      Pengertian Jaringan sosial
Jaringan Sosial  adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih type relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-lain.

2.      Pengertian Dukungan Sosial
-     Pierce (dalam Kail and Cavanaug , 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional, informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang- orang disekitar individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari- hari dalam kehidupan.
-     Diamtteo (1991) mendefinisikan dukungan sosial sebagai dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, tetangga, teman kerja dan orang- orang lainnya.
-     Gottlieb (dalam Smet, 1994) menyatakan dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang didapatkan karena kehadiran orang lain dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihah penerima.
-     Sarafino (2006) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya atau menghargainya.

Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yangh berasal dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan. Bentuk dukungan ini dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.

H.    Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial
Menurut stanley (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan sosial adalah sebagai berikut :
a.          Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat dukungan sosial.
b.         Kebutuhan sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.
c.         Kebutuhan psikis
Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai.

I.       Pengkajian Dukungan Sosial
1.         Ukuran
2.         Fungsi
3.         Komposisi
4.         Lamanya berhubungan
5.         Dukungan social yang dirasakan
6.         Intimasi
7.         Reprositas
8.         Harga diri
9.         Kedalaman
10.     Afirmasi

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
-      Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari / dikaji interaksi manusia dengan manusia lain dalam kelompok (keluarga, kelas sosial masyarakat) dan produk – produk yang timbul dari interaksi tersebut seperti nilai, norma serta kebiasaan – kebiasaan yang dianut oleh kelompok / masyarakat tersebut.
-      Sosiologi Kesehatan adalah  Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada masalah kesehatan yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan masyarakat
-      Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi dan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan penyakit, penanggulangan serta penyembuhannya ,


B.                 Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang Sosiologi Kesehatan.   Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan
















BAHAN PENUNJANG

·         Wikipedia. 2011. Definisi Sosiologi, http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_Sosiologi (diakses 26 Oktober 2013)
·         Ragil Setiyabudi. 2011. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan, http://ajago.blogspot.com/2011/08/sosiologi-dan-antropologi-kesehatan.html (diakses 28 Oktober 2013)
·         Wikipedia. 2013. Budaya, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (di akses 28 Oktober 2013)
·         Tatik Bahar. 2011. Hubungan Aspek Sosial Budaya, http://tatikbahar.blogspot.com/2011/02/hubungan-aspek-sosial-budaya-dan.html (diakses 31 Oktober 2013)
·         Ahmad Adam Julidar. 2012. Sosial Budaya, http://ahmadadamjulidar.blogspot.com/2012/03/sosial-budaya.html (diakses 31 Oktober 2013)
·         Kartika Sari. 2011. Arti dukungan sosial, http://artidukungansosial.blogspot.com/ (diakses 31 Oktober 2013)


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar